Becak adalah simbol transportasi lokal yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan tiga roda dan diayunkan secara manual, alat ini menjadi ikon budaya yang tetap bertahan hingga kini. Meski modernisasi berkembang, becak tetap berperan sebagai solusi mobilitas di berbagai daerah.
Bentuk fisik becak bervariasi sesuai wilayah, dari Yogyakarta hingga Surabaya. Kehadirannya tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga merefleksikan keunikan Indonesia sebagai bagian dari transportasi lokal yang ramah lingkungan.
Poin Penting
- Becak menggunakan tenaga manusia dan desain tiga roda.
- Menjadi lambang budaya transportasi lokal Indonesia.
- Beragam model sesuai kebutuhan masyarakat setempat.
- Tetap relevan sebagai alternatif mobilitas perkotaan.
- Berperan dalam sejarah dan identitas daerah sejak bertahun-tahun.
Sejarah Becak di Indonesia
Becak lahir sebagai solusi mobilitas masyarakat Indonesia sejak abad ke-20. Sebagai angkutan tradisional, alat ini mencerminkan keunikan budaya dan kebutuhan transportasi lokal. Perkembangannya mencakup adaptasi sosial, teknis, dan politik sepanjang sejarah.
Awal Mula Becak di Tanah Air
Kata “becak” berasal dari bahasa Hokkian “be” (mendorong) dan “cak” (kaki), dipopulerkan oleh komunitas Tionghoa di awal 1900-an. Awalnya, becak menjadi alternatif murah bagi masyarakat setelah peningkatan kebutuhan angkutan di kota-kota kolonial. Pemerintah kolonial Belanda awalnya melarangnya karena dianggap mengganggu lalu lintas, tetapi masyarakat tetap memodifikasi desainnya agar bisa beroperasi.
Perkembangan Becak dari Masa ke Masa
Pertengahan 1900-an, becak berkembang menjadi angkutan utama di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Angkutan tradisional ini mengalami modifikasi:
– 1950-an: Penambahan atap dan kursi untuk kenyamanan
– 1970-an: Model lipat untuk mudah disimpan di perkotaan
– 1990-an: Bahan ringan seperti baja menggantikan kayu
Di era 2000-an, sebagian kota melarang becak modern, tetapi beberapa daerah seperti Yogyakarta melestarikan bentuk aslinya sebagai bagian warisan budaya. Bahkan di tengah persaingan dengan taksi dan ojek, becak tetap bertahan sebagai simbol angkutan tradisional yang menggabungkan fungsi dan nilai sejarah.
Jenis-jenis Becak yang Populer
Becak di Indonesia hadir dalam variasi bentuk dan fungsi. Tiga jenis utama yaitu tradisional, motor, dan listrik, masing-masing memiliki keunikan dan tantangan masing-masing.
Becak Tradisional
Becak tradisional mengandalkan tenaga manusia untuk bergerak. Di Yogyakarta, becak memiliki atap khas dan kursi depan untuk penumpang. Di Surabaya, desainnya lebih sederhana dengan tempat duduk di samping pengemudi. Material kayu dan desain regional menjadikannya simbol budaya lokal.
Becak Motor (Bentor)
Ojek beroda tiga atau bentor menggabungkan becak dengan mesin kecil. Kelebihan: kecepatan lebih tinggi dan muatan barang lebih besar. Tapi, masalah regulasi dan kebisingan mesin kerap jadi perdebatan. Tabel berikut membandingkan fitur utama:
Jenis | Keunggulan | Kekurangan |
---|---|---|
Becak Tradisional | ramah lingkungan | lebih lambat |
Becak Motor | cakupan jarak jauh | memerlukan bahan bakar |
Becak Listrik | tidak menimbulkan polusi | biaya baterai mahal |
Becak Listrik
Inovasi terbaru, becak listrik mulai digunakan di Jakarta dan Bali. Program konversi dari becak biasa menggunakan baterai yang bisa diisi ulang. Keuntungan: mengurangi emisi dan biaya operasional lebih rendah jangka panjang. Namun, akses pengisian daya masih terbatas di beberapa daerah.
Perkembangan ini menunjukkan adaptasi becak untuk tetap relevan di era modern. Masing-masing jenis menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat tanpa menghilangkan fungsi transportasi dasarnya.
Fungsi dan Manfaat Becak dalam Kehidupan Sehari-hari
Becak tidak hanya alat transportasi tetapi bagian integral dari transportasi lokal Indonesia. Di daerah pedalaman kota dengan jalan sempit, becak menjadi solusi utama untuk mobilitas warga. Kelebihan seperti kemampuan menembus gang sempit dan tarif terjangkau membuatnya tetap diminati.
Transportasi Umum di Wilayah Perkotaan
Banyak warga Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta memilih becak untuk perjalanan pendek. Keunggulan utamanya:
- Mudah menavigasi jalan buntu atau jalan berbatu
- Tidak butuh parkir luas
- Pilihan ekonomis untuk kalangan menengah ke bawah
Pengangkutan Barang dan Jasa
Di pasar tradisional seperti Pasar Baru atau Pasar Glodok, pengemudi becak sering diminta mengangkut:
- Belanjaan harian
- Komponen furnitur
- Bahan bangunan ringan
Peran ini mendukung rantai distribusi kecil yang memangkas biaya logistik. Contohnya, di Yogyakarta, becak membantu pengrajin batik mengantarkan pesanan ke toko-toko sekitar.
Kebudayaan dan Becak
Becak tak hanya alat transportasi, tapi juga simbol budaya lokal yang hidup dalam karya seni dan acara budaya. Karya seniman Indonesia sering mengangkat becak sebagai medium untuk menggambarkan identitas masyarakat.
Becak dalam Seni dan Budaya Lokal
Lukisan seperti “Becak Kota Solo” karya Affandi atau lagu “Becak” karya Chrisye menunjukkan peran becak sebagai cermin sosial. Di museum seni Jakarta, pameran bertema becak mengeksplorasi transformasi budaya perkotaan.
- Film dokumenter seperti Becak: Nada Kota menyoroti kehidupan pengemudi
- Karya seni rupa menggabungkan becak dengan batik atau ukiran tradisional

Peran Becak dalam Festival Budaya
Festival | Lokasi | Acara |
---|---|---|
Karnaval Becak Surabaya | Surabaya | Lomba dekorasi dengan hiasan khas Jawa |
Grebeg Yogyakarta | Yogyakarta | Pawai becak mengenakan atribut keraton |
Pesta Rakyat Jakarta | Jakarta | Becak dipakai sebagai panggung wayang atau tari tradisional |
Pemerintah DKI Jakarta mensponsori lomba dekorasi becak setiap tahun untuk memperkuat budaya lokal. Di Bandung, acara “Becak Musikal” menggabungkan seni pertunjukan dengan alat transportasi ini. Tradisi ini melestarikan nilai budaya sekaligus menarik wisatawan.
Kebijakan Pemerintah Terkait Becak
Pemerintah daerah di Indonesia menetapkan aturan berbeda untuk angkutan tradisional ini. Beberapa kota seperti Yogyakarta mendorong penggunaan becak sebagai bagian identitas budaya, sementara Jakarta menerapkan pembatasan tajam. Perbedaan kebijakan ini menciptakan tantangan bagi pengemudi maupun upaya melestarikan warisan lokal.
Regulasi Penggunaan Becak
Peraturan daerah menentukan zona operasi, izin, dan batasan jumlah becak. Contohnya, Surabaya melarang becak di jalan utama, sementara Bandung mengizinkan operasi di daerah wisata. Ketidaksesuaian aturan antarwilayah sering menyebabkan konflik antara pengemudi dengan pemerintah setempat.
- Zona operasi terbatas di area tertentu
- Persyaratan SIM khusus bagi pengemudi
- Denda untuk pelanggaran peraturan operasional
Upaya Pelestarian Becak Tradisional
Program pelestarian fokus pada pengembangan angkutan tradisional sebagai aset budaya. Pemerintah DIY misalnya, memberikan bantuan perawatan becak klasik. Standar keselamatan baru diimplementasikan di beberapa destinasi wisata untuk meningkatkan kepercayaan pengunjung.
Organisasi seperti LBH dan Komunitas Becak Indonesia aktif mendorong integrasi angkutan ini ke dalam rencana perkotaan. Dukungan teknis termasuk pelatihan pengemudi dan program pembiayaan ramah lingkungan. Langkah ini membantu menjaga eksistensi becak sebagai bagian dari identitas Indonesia modern.
Becak dan Pariwisata
Becak menjadi ikon wisata kota yang menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan. Kota-kota seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar memanfaatkan becak sebagai alat promosi destinasi lokal. Dengan dekorasi khas, becak tidak hanya alat transportasi, tetapi bagian dari narasi budaya yang menarik perhatian.

Pengalaman menggunakan becak di wisata kota menggabungkan mobilitas dengan edukasi. Di Malioboro, Yogyakarta, wisatawan dapat mengeksplor jalan utama sambil mendengar cerita sejarah dari pengemudi. Di Surabaya, rute kota tua menawarkan pemandangan arsitektur kolonial dengan biaya terjangkau. Makassar menonjolkan becak khas dengan atap anyaman ijuk yang memperkuat ciri lokal.
- Yogyakarta: Becak di Malioboro dilengkapi peta digital dan audio panduan.
- Surabaya: Jalur kota tua menawarkan tur malam dengan penerangan lampu lentera.
- Makassar: Becak ijuk digunakan untuk tur kuliner di jantung pusat kota.
Sejumlah operator menawarkan paket wisata khusus dengan becak premium, termasuk layanan bahasa asing dan akses ke objek terpencil. Pengemudi sering berperan sebagai pemandu, menjelaskan sejarah daerah sambil menawarkan spot foto Instagramable. Potensi ini mendorong inovasi seperti becak listrik di Bandung yang ramah lingkungan tetapi tetap mempertahankan ciri khas tradisional.
Pengembangan wisata kota melalui becak juga menjadi strategi pelestarian budaya. Destinasi yang mengintegrasikan becak dalam paket wisata berhasil meningkatkan kunjungan, contohnya program “Becak Heritage Tour” di Semarang yang dikemas dengan cerita legenda lokal.
Teknologi dan Inovasi dalam Becak
Perkembangan teknologi membuka pintu bagi transformasi becak dari alat transportasi tradisional ke moda modern. Desainer kini menggabungkan elemen sepeda ontel dengan material ringan seperti aluminium dan komponen ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan pengemudi dan penumpang.
Becak Modern dan Aksesibilitas
Inovasi seperti pedal listrik yang terinspirasi dari sepeda ontel klasik, membuat becak lebih mudah dikendalikan. Beberapa model baru menawarkan:
- Penyesuaian kursi untuk penumpang dengan kebutuhan khusus
- Ban lebar yang memudahkan operasi di jalan berbatu
- Rangka lipat untuk penyimpanan efisien
“Kami menggabungkan keunikan sepeda ontel dengan teknologi, tetapi tetap menjaga karakter lokal,” ujar tim desainer dari Proyek Becak Hijau.
Inovasi Transportasi Berkelanjutan
Universitas Gadjah Mada menciptakan prototipe becak solar cell yang mengandalkan baterai tenaga matahari. Sementara start-up Jakarta meluncurkan becak hybrid dengan sistem rem cakram untuk keamanan tambahan. Kolaborasi antara pengrajin tradisional dan insinyur muda terus menghasilkan desain yang ramah lingkungan. Namun, tantangan seperti biaya produksi tinggi dan keterbatasan akses bahan tetap menjadi hambatan.
Inovasi ini bukan sekadar perubahan teknis, tetapi upaya mempertahankan warisan budaya melalui solusi modern.
Tantangan yang Dihadapi Becak

BECAN, sebutan lokal untuk becak, kini menghadapi tekanan dari moda modern. Persaingan dengan ojek online dan kendaraan bermotor mengancam eksistensi alat transportasi ini. Adaptasi seperti layanan digital menjadi kunci bertahan di tengah dinamika perkotaan.
Persaingan dengan Moda Transportasi Lain
Pengemudi BECAN sering kalah persaingan karena kecepatan dan biaya operasional yang lebih tinggi. Berikut tantangannya:
- Kurangnya jalur khusus untuk becak di kota besar
- Kenaikan permintaan untuk layanan cepat seperti Grab atau GoCar
- Persaingan dengan angkutan umum ber-AC
Isu Lingkungan dan Keberlanjutan
Becak manual tetap ramah lingkungan, namun isu kesehatan pengemudi (misalnya penderitaan fisik) jadi perhatian utama. Dalam laporan analisis, upaya pelestarian budaya harus sejalan dengan standar keselamatan.
Perdebatan tentang BECAN sebagai simbol keberlanjutan terus berlanjut. Inovasi seperti becak listrik menawarkan solusi, tetapi biaya tinggi jadi hambatan.
Komunitas Pengemudi Becak
Pengemudi becak merupakan garda terdepan dalam menjaga warisan budaya sekaligus menghidupi keluarga. Peran mereka tidak hanya terbatas pada transportasi, tetapi mencerminkan ketahanan sosial di tengah perkembangan teknologi.
Profil Pengemudi Becak
Banyak pengemudi becak berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah, bekerja di kota-kota besar seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta. Mereka umumnya berusia 30 hingga 50 tahun, dengan sebagian besar memulai profesi ini sebagai sumber pendapatan utama. Pengalaman bertahun-tahun membuat mereka ahli membaca jalan sempit dan kebutuhan wisatawan.
Dukungan Sosial dan Ekonomi bagi Pengemudi
Program pelatihan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai diberikan untuk meningkatkan keterampilan pengemudi becak. Di beberapa kota, koperasi pengemudi becak terbentuk untuk mengatur tarif dan akses ke fasilitas kesehatan. Pemerintah daerah seperti DKI Jakarta juga memberikan subsidi bahan bakar untuk becak motor ramah lingkungan.
Peran komunitas ini perlu dijaga agar tradisi ini tetap lestari. Dukungan finansial dan akses pendidikan bagi anak-anak pengemudi juga menjadi prioritas untuk memastikan keberlanjutan sosial sektor ini.
FAQ
Apa itu becak dan mengapa dianggap sebagai moda transportasi khas Indonesia?
Becak adalah sebuah kendaraan tradisional yang memiliki tiga roda dan dioperasikan dengan tenaga manusia. Kendaraan ini telah menjadi simbol budaya lokal dan berfungsi sebagai angkutan tradisional di berbagai daerah di Indonesia, terutama di pedalaman kota. Becak menawarkan solusi transportasi yang fleksibel dan menjangkau area yang sulit dilalui kendaraan bermotor.
Bagaimana sejarah becak di Indonesia?
Becak pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada era kolonial sebagai alternatif angkutan yang terjangkau. Asal-usul kata “becak” berasal dari istilah lokal, dan seiring berjalannya waktu, desain dan fungsinya telah berkembang, mencerminkan perubahan sosial dan kebijakan transportasi nasional.
Apa saja jenis-jenis becak yang populer saat ini?
Jenis-jenis becak yang populer di Indonesia termasuk becak tradisional yang dioperasikan dengan tenaga manusia, becak motor (bentor) yang menggunakan mesin, dan becak listrik yang ramah lingkungan. Masing-masing jenis membawa keunikan dan keuntungan tersendiri dalam konteks transportasi lokal.
Apa fungsi becak dalam kehidupan sehari-hari masyarakat?
Becak berfungsi sebagai transportasi umum di wilayah perkotaan, sangat efektif di area padat penduduk dan gang-gang sempit. Selain itu, becak juga digunakan untuk pengangkutan barang dan jasa, mendukung kegiatan ekonomi skala kecil dan memberikan solusi transportasi yang terjangkau.
Bagaimana becak diintegrasikan dalam budaya lokal?
Becak sering kali muncul dalam seni dan budaya lokal, menjadi inspirasi di berbagai karya seni seperti lukisan, film, dan lagu. Selain itu, becak turut berperan dalam festival dan acara budaya, menjadi simbol identitas dan menghormati warisan budaya tak benda.
Apa saja kebijakan pemerintah terkait becak?
Kebijakan pemerintah mencakup regulasi mengenai penggunaan becak, seperti zona operasi, pembatasan jumlah, dan persyaratan izin. Beberapa kota mengadvokasi pelestarian becak sebagai warisan budaya melalui program-program khusus dan inisiatif dukungan untuk pengemudi becak.
Bagaimana becak dapat menjadi daya tarik wisata?
Becak telah menjadi daya tarik wisata yang unik, sering digunakan oleh wisatawan sebagai bagian dari pengalaman kota yang autentik. Banyak wilayah wisata menghias becak dengan dekorasi artistik, dan pengemudinya berfungsi ganda sebagai pemandu wisata informal.
Apa peran teknologi dalam inovasi becak?
Teknologi modern telah memperkenalkan inovasi dalam desain becak, seperti sistem pengereman yang lebih baik dan pilihan becak bertenaga listrik. Upaya untuk menciptakan becak yang lebih efisien dan ramah lingkungan terus dilakukan, dengan kolaborasi antara pengrajin tradisional dan inovator modern.
Apa tantangan yang dihadapi oleh industri becak saat ini?
Tantangan yang dihadapi industri becak meliputi persaingan dengan moda transportasi lain seperti ojek online dan taksi, serta isu lingkungan dan keberlanjutan. Pengemudi becak dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi dengan kebutuhan modern dan mendukung keberlangsungan transportasi tradisional.
Siapa yang menjadi pengemudi becak dan bagaimana komunitas mereka?
Pengemudi becak berasal dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi. Komunitas mereka sering kali saling mendukung melalui jaringan sosial, meskipun mereka juga menghadapi tantangan dalam mendapatkan penghidupan yang layak. Dukungan sosial dan ekonomi bagi pengemudi terbuka melalui program-program pelatihan dan advokasi hak-hak mereka.